A. Penerapan Analisis Spasial pada Perencanaan Wilayah Kota
Analisis spasial dapat diartikan sebagai teknik-teknik yang dapat digunakan untuk meneliti dan juga mengeksplorasi dari dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun pendekatan perhitungan secara matematis yang berhubungan dengan data keruangan atau spasial dilakukan dengan menggunakan fungsi analisis spasial.
Perencanaan
wilayah kota tidak akan jauh berurusan dengan keruangan. Oleh karena itu
perencanaan wilayah kota juga memerlukan berbagai data dari berbagai aspek
untuk menghasilkan output yang tepat dan optimal. Salah satu yang dapat
mendukung kualitas hasil perencanaan yaitu adalah dengan menerapkan analisis
spasial pada saat proses perencanaan itu sendiri.
Pada perencanaan wilayah kota, analisis spasial akan bermanfaat untuk mendapatkan data-data yang akurat tantang apa-apa yang berhubungan dengan keruangan, sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan dalam suatu rencana.
Sumber:
sigindonesia.com
Contoh
penerapan analisis pada perencanaan wilayah kota
B. Resume
Jurnal
Sebelum
meresume jurnal tentang Urban Heat Island (UHI) alangkah baiknya kita
mengetahui terlebih dahulu definisi UHI; Urban heat islandatau fenomena pulau
bahang adalah suatu kondis klimatologi dimana daerah pusat kota memiliki suhu
yang lebih tinggi dari daerah
pinggir kota. UHI terbentuk jika sebagian vegetasi digantikan oleh aspal dan
beton untuk jalan, bangunan, dan infrastruktur lain yang diperlukan untuk
mengakomodasi kebutuhan dan pertumbuhan populasi manusia. Permukaan yang
tergantikan tersebu lebih banyak menyerap panas matahari dan juga lebih
banyak memantulannya, sehingga mengakibatkan suhu permukaan naik
(Khomarudin, 2004).
Sumber:
www.dwd.de
Urban
Heat Island (UHI)
Sumber:
iopscience.iop.org
Contoh Peta Urban Heat Island
1. ANALISIS FENOMENA URBAN HEAT ISLANDSERTA MITIGASINYA (STUDI KASUS: KOTA SEMARANG)
Tujuan:
Untuk membahas dan mengetahui serta menemukan solusi terhadap Urban Heat Island (UHI) khususnya di Kota Semarang berdasarkan hubungan antara perubahan tutupan lahan dan kepadatan penduduk.
· Data yang digunakan:
- Citra satelit (landsat 5, landsat 8)
- Koordinat lokasi penelitian
- Suhu permukaan lokasi penelitian
- Jumlah penduduk Kota Semarang (2009, 2013, 2017)
- Batas administrasi Kota Semarang
- Peta RTRW Kota Semarang
· Analisis dalam penelitian ini menggunakan alat berupa laptop/PC, termometer inframerah, software ENVI untuk mengolah citra dan megklasifikasi tutupan lahan, software ArcGis untuk mnegolah suhu, UHI, dan SIG.
· Kesimpulan:
Perubahan lahan terbangun yang semakin meningkat, lahan terbuka yang semakin meningkat, dan kepadatan penduduk yang semakin meningkat menyebabkan perubahan suhu permukaan di Kota Semarang juga meningkat. Vegetasi yang berkurang juga menyebabkan peningkatan suhu permukaan di Kota Semarang.
2. RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MENGENDALIKAN SUHU UDARA DAN URBAN HEAT ISLAND WILAYAH JABOTABEK
· Tujuan:
Mengetahui hubungan antara ruang terbuka hijau (RTH) dengan suhu udara, mengetahui dampak UHI terhadap perubahan indeks kenyamanan, mengetahui dampak dari kendaraan, serta mengetahui kontribusi RTH di wilayah JABODETABEK.
· Data yang dipakai:
- Data-data dari citra satelit (citra landsat)
- Peta Administrasi JABODETABEK skala 1 : 25.000
- Data jumlah penduduk (1970-2004)
- Data jumlah kendaraan (1970-2004)
- Data suhu udara (1970-2005)
· Kesimpulan:
UHI terjadi di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi. Perubahan yang memberikan kontribusi terhadap UHI didominasi oleh pengurangan RTH untuk Tangerang dan Bekasi, padatnya kendaraan untuk Jakarta dan perluasan urban pemicu UHI di Bogor. Pengurangan RTH menyebabkan meningkatnya suhu udara dan penambahan RTH menyebabkan berkurangnya suhu udara. UHI juga berpengaruh pada perubahan indeks kenyamanan di JABODETABEK.
3. ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN FENOMENA URBAN HEAT ISLAND
· Tujuan:
Mengetahui dan menganalisis distribusi suhu permukaan tanah di Kota Cirebon, mengetahui pengaruh perubahan tutupan lahan terhadap suhu permukaan tanah di Kota Cirebon, dan mengetahui fenomena UHI di Kota Cirebon.
· Data yang digunakan:
- Data citra satelit (citra landsat 5 (1999 & 2007), citra landsat 8 (2014))
- Peta RBI Transportasi dan Hidrografi Kota Cirebon Skala 1:25.000
- Suhu permukaan Kota Cirebon
- Batas administrasi Kota Cirebon
- Suhu Rata-rata Kota Cirebon (Tahun 1999, 2007, 2014) dari BMKG Jatiwangi
- Peta Kota Cirebon
· Analisis dalam penelitian ini menggunakan alat berupa laptop/PC, GPS hendheld, software ENVI, kamera digital dan software ArcGis
· Kesimpulan:
Lahan terbangun yang meningkat di Kota Cirebon mengakibatkan terjadinya peningkatan suhu. Suhu tinggi yang terdapat di wilayah pusat kota yang kemudian menurun ke arah pinggiran kotadan pedesaan. Ada pengaruh signifikan antara perubahan luas lahan terbangun terhadap suhu permukaan. Dan terbukti ada fenomena Urban Heat Island di Kota Cirebon.
REFERENSI:
Al Mukmin, Sendi Akhmad, Arwan Putra
Wijaya, Abdi Sukmono. 2016. ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN TERHADAP
DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN FENOMENA URBAN HEAT ISLAND.
Jurnal Geodesi Undip. Volume 5. Nomor 1. 224-233.
Darlina Seprila Putri, Bundi Sasmito,
Bambang Darmo Yuwono. 2018. ANALISIS FENOMENA URBAN HEAT ISLAND SERTA
MITIGASINYA (STUDI KASUS: KOTA SEMARANG). Jurnal Geodesi Undip. Volume 7. Nomor
3. 77-87.
Effendy S, A. Bey, A.F.M. Zain, I.
santosa. 2006. PERANAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MENGENDALIKAN SUHU UDARA DAN URBAN
HEAT ISLAND WILAYAH JABOTABEK. Jurnal Agromet Indonesia. Volume 20. Nomor 1. 23
– 33
Komentar
Posting Komentar